About this blog
Selamat datang di Blog ini. perkenalkan nama saya Djoko Sasongko. Saya seorang seniman, seorang yang berjiwa seni, seni apa aja terutama seni lukis yang saya sukai ( my Art Blog ). Dan kebetulan juga lagi cari-cari peluang atau tambahan di internet, sudah lama kenal yang namanya internet tapi baru belajar jadi Internet Marketer ( my Online Business Blog ). Saya juga seorang praktisi manufacture. Blog ini saya buat untuk sekedar keluarin "uneg-uneg", berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi kegagalan dan kesuksesan dalam bidang "manufacture". Saya sendiri seorang praktisi manufacture yang sdh lumayan lama berkecimpung dalam dunia ini (kurang lebih hampir 10 tahun). Saran dan kritik yang membangun akan saya terima dengan senang hati demi kesempurnaan Blog ini. Semoga Blog ini bisa membawa manfaat bagi semuanya. Terima kasih. Thank You. Matur Nuwun.
Saturday, 13 December 2008
Kapabilitas Proses dalam Common dan Special Cause Variation
Kapabilitas Proses dalam Common Cause Variation
(Hardjosoedarmo, Dasar-Dasar Total Quality Management, 1996)
Gambar menunjukkan proses stabil, sedangkan variasi adalah hasil dari Common Cause Variation karena titik-titiknya masih berada dalam Control Limits. Kalau hasil proses tersebut memenuhi kebutuhan customer maka proses tersebut dikatakan Kapabel. Atau menunjukkan proses stabil. Tetapi apabila proses tersebut tidak memenuhi kebutuhan customer maka ia dikatakan sebagai proses yang stabil tetapi tidak Kapabel.
Kapabilitas Proses dalam Special Cause Variation
(Hardjosoedarmo, Dasar-Dasar Total Quality Management, 1996)
Gambar menunjukkan proses yang tidak stabil. Variasi timbul dari Special Causes. Misalnya hasil proses tersebut memenuhi kebutuhan customer, tetapi karena tidak stabil maka proses tersebut dikatakan tidak Kapabel. Atau menunjukkan proses yang tidak stabil dan dianggap tidak Kapabel memenuhi harapan customer. Untuk memperoleh proses yang stabil seluruh Special Cause Variation haruslah dihilangkan. Sesudah diperoleh proses yang stabil barulah besarnya Common Cause Variation dapat dikurangi.
Menurut study Edwards Deming, 85 % persoalan proses disebabkan oleh Common Causes. Selanjutnya menurut Deming untuk mengurangi Common Cause Variation adalah tanggung jawab kepemimpinan. Hal ini disebabkan karena Common Cause Variation itu adalah bagian daripada sistem, dan hanya kepemimpinanlah yang dapat mengubah sistem untuk mengurangi Common Cause Variation. Mengurangi Common Cause Variation menuntut perubahan sistem secara permanen sehingga tidak menimbulkan suboptimasi pada suatu bagian proses. Untuk mengurangi Special Cause Variation adalah menjadi tanggung jawab orang-orang yang sehari-hari bekerja didalam proses (kepemimpinan bekerja pada proses). Karena Special Cause Variation merupakan akibat dari suatu situasi yang tidak lazim maka biasanya lebih mudah untuk diidentifikasi. Karena Special Cause tidak berada didalam sistem maka hal itu dapat dihilangkan oleh bawahan yang terlibat langsung dalam pengoperasian proses sehari-hari. Menghilangkan Special Cause tidaklah memperbaiki proses secara keseluruhan tetapi hanya membawa proses kembali pada keadaan Statistical Control (Stable). Hal ini perlu diperhatikan oleh kepemimpinan agar tidak terpaku pada upaya untuk menghilangkan Special Cause Variation sementara Common Cause Variation diserahkan pada bawahan. Jadi untuk mengurangi Common Cause Variation adalah tanggung jawab kepemimpinan yang bekerja pada sistem dan menguasai 85 % sebab variasi. Sudah barang tentu dengan bantuan bawahannya. Untuk menghilangkan Special Cause Variation adalah tanggung jawab bawahan yang bekerja di dalam sistem sehari-hari dan menguasai 15 % sebab variasi.
Berdasarkan Dale H. Besterfield, 1998 dikatakan bahwa didalam kenyataan/faktanya Process Capability dari Control Chart Attribute adalah Center Line dari Control Chart itu sendiri. Demikian juga oleh Victor E.Sower, 1999 dan Vincent Gasperz, 2001 menyatakan bahwa Center Line dari Control Chart tersebut adalah merupakan indikasi dari Capability Process.
Sehingga pada kenyataannya Kemampuan Proses/Kapabilitas Proses dari Peta Kontrol Attribute adalah Center Line dari peta tersebut. Secara umum Kemampuan Proses adalah menggambarkan kinerja terbaik dari proses itu sendiri. Dengan demikian Kemampuan Proses berkaitan dengan variasi proses tanpa mempedulikan dimana spesifikasi itu berada berkaitan dengan lokasi/range dari proses.
Analisis Kemampuan Proses (Process Capability Analysis) adalah bagian yang sangat penting dari keseluruhan sistem peningkatan kualitas. Data Analisis Kemampuan Proses dapat digunakan antara lain untuk :
- Memperkirakan seberapa baik proses akan memenuhi toleransi.
- Membantu pengembangan perancangan produk dalam memilih atau mengubah proses.
- Mengurangi variabilitas dalam proses produksi.
Kemampuan Proses menunjukkan rentang suatu variasi suatu proses atau suatu besaran yang menunjukkan kemampuan dari suatu peralatan produksi untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi. Pengukuran Kemampuan Proses ini dilakukan setelah proses dianggap sudah terkendali, dengan kata lain variasi yang terjadi hanya disebabkan oleh faktor-faktor alamiah saja. Kemampuan Proses menunjukkan sampai seberapa jauh suatu proses mampu memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa spesifikasi yang lebih sempit akan menuntut penggunaan mesin dan peralatan dengan Kemampuan Proses yang tentunya lebih handal.
Labels:
Common dan Special Cause
Isi dan data-data dalam my Blog ini adalah hak cipta pemilik my Manufacture Blog
Dilarang keras mengcopy, menyalin atau mengutip semua atau sebagian isi dari my Blog ini atau my Manufacture Blog ini tanpa mencantumkan sumbernya atau tanpa seijin pemilik, Djoko Sasongko, ST. MMT. Pelanggaran terhadap hal tersebut akan diproses sesuai Undang-undang/Hukum yang berlaku.
Copyright © Djoko-Sasongko.blogspot.COM 2008 All Rights Reserved
0 comments:
Post a Comment